google

Sunday, October 21, 2018

Klakson Keong Untuk Sepeda Motor, Penting Ga?




beberapa tahun yang lalu, ketika MM masih sering ikut touring bareng komunitas motor, melihat-lihat modifikasi sepeda motor kepunyaan teman- teman sesama anggota komunitas adalah hal yang sangat wajar. Modifikasi mereka ini selain modifikasi tampilan, baik itu painting body motor maupun modifikasi kaki-kaki banyak  juga yang memodifikasi ke sector kelistrikan contohnya pada bagian lampu ataupun klakson. Untuk yang terkahir yaitu modifikasi klakson banyak yang mengganti klakson bawaan motor dengan product after market yang suaranya lebih kenceng sehingga sering bikin orang kaget.

Awalnya MM sendiri tidak tertarik dengan penggantian  klakson yang lebih kenceng tersebut. Selain karena lebih berisik, MM sendiri adalah tipe orang yang paling sungkan ketika harus mengklakson pengendara lain yang ada didepan MM saat lagi riding. Alasannya jelas, setiap pengendara mempunyai hak yang sama dijalanan. Sampai akhirnya MM tersadar karena sebuah kejadian yang hampir membuat MM dan orang lain celaka.

Jadi ceritanya waktu itu MM sedang riding jauh menggunakan sepeda motor. Sampe disuatu jalan yang sepi dan MM sedang dalam posisi riding agak kenceng, tiba-tiba dari arah pinggir muncul ibu-ibu beserta kedua anaknya yang berusaha untuk menyebrang jalan. Reflex MM kemudian memencet tombol klakson dengan harapan si ibu-ibu tadi nengok kea rah MM dan menunda untuk menebrang. Namun apa yang terjadi gerombolan ibu-ibu dan anaknya tadi malah seperti tak menghiraukan kode dari MM tersebut. Dugaan kuat MM karena klakson motor bawaan tidak cukup kencang sehingga si penyebrang jalan tadi tidak mengetahui adanya pengendara sepeda motor yang hampir menabraknya karena kaget.

Setelah kejadian itu kemudian MM calling teman MM yang punya bengkel untuk menyiapkan satu set klakson keong dengan merk yang sudah terkenal di jagat perklaksonan (ah elah ngemeng ape sih lu?). sekian cerita pengalaman MM dengan klakson keong, semoga bermanfaat.

No comments: